Pengalaman Pertama Kali Naik Grab Car

Hari ini saya mencoba menggunakan layanan grabcar. Ini adalah pengalaman pertama kali saya memesan grabcar melalui aplikasi android di handphone saya. Sebenarnya saya hanya ingin merasakan saja bagaimana rasanya menikmati layanan berbasis online ini. Ceritanya tadi siang ada teman saya yang menggunakan layanan ini untuk pergi ke salah satu swalayan di Kudus yaitu Pasar Swalayan ADA yang terletak di Jl. Kudus-Jepara. 

Setelah mendengar cerita dari teman saya ini yang ternyata layanan ini cukup murah harganya, akhirnya saya mencoba menggunakan layanan ini. Saya pesan melalui aplikasi yang sudah saya install melalui Playstore, kemudian saya pilih Grabcar karena di aplikasi ini ada tiga jenis layanan yaitu GrabCar, Grab Taxi, dan Grab Bike. Nah, karena saya mau ke Pasar Swalayan bersama dengan istri, anak, dan adik ipar saya, tentu saja saya memilih Grab Car agar semuanya bisa terbawa.

Nah di aplikasi Grab itu akan muncul biodata drivernya sekaligus dengan jenis mobil dan plat nomernya. Jadi kalau kita memesan Grab Car, pasti kita akan dengan mudah mengetahui mana mobil yang akan menjemput kita. Kebetulan tadi waktu saya memesan, mendapatkan mobil Honda Freed, dengan drivernya mas Muhammad Fauzun Naja. Lucunya, tadi waktu pesan saya tidak memperhatikan bahwa pesanan ini bersifat langsung dan tidak dijadwal. Akhirnya, saya terpaksa menyuruh istri dan adik ipar untuk segera bersiap-siap karena dalam waktu lima menit Grab Car akan datang.

Benar saja, setelah lima menit Mas Naja datang dengan mobil Honda Freednya. Istri saya ternyata mengajak kedua temannya untuk ikut, jadi satu mobil diisi lima penumpang dan Mas Naja sebagai drivernya. Perjalanan menuju ke Pasar Swalayan ADA berjalan dengan lancar dan sangat nyaman, ditambah lagi Mas Naja sangat ramah dalam melayani kami. Sambil ngobrol-ngobrol tidak terasa kami sudah sampai di lokasi dan kemudian saya bayar dengan metode cash. 

Dengan jarak sekitar 1,8 KM, biaya yang harus kami bayarkan hanya Rp. 9.000 saja untuk berlima, ups berenam dengan anak saya. Tapi karena kami harus turun didepan pintu masuk swalayan, tentu saja harus dengan membayar biaya parkir. Sekaligus sebagai rasa terima kasih saya karena membawa penumpang yang banyak, saya genapkan menjadi Rp. 15.000. 

Sepulang dari ADA, kami juga memesan Grab Car lagi. Nah ini pengalaman naik Grab Car pertama kali yang akhirnya membuat saya menjadi tahu bahwa pihak konsumen tidak bisa memilih jenis mobil drivernya. Kalau waktu berangkat kami menaiki Honda Freed yang kursinya ada tiga baris, ternyata waktu saya memesan untuk pulangnya saya mendapatkan driver Grab Car yang mengendarai mobil Ayla. Nah, karena saya berlima dewasa dan satu anak kecil, tentu saja saya merasa tidak enak dengan drivernya yang membawa mobil dengan dua baris kursi.

Akhirnya terpaksa, teman istri saya yang berdua saya sarankan untuk memesan sendiri melalui handphone mereka. Alhamdulillah, mereka akhirnya nyantol juga dan mendapatkan driver GrabCar dengan mobil Calya.  

Tapi waktu di tengah jalan, driver Grab Car yang saya naiki yaitu pak Bilal mengatakan bahwa sebenarnya tidak masalah kalau misal dua teman istri saya tadi ikut naik di mobilnya. Tapi tidak masalah sih ya, biar driver yang lain juga mendapatkan rejeki.

Pengalaman pertama kali naik Grab Car bagi saya ini Alhamdulillah menjadikan saya sungguh berkesan dengan masing-masing driver yang sangat ramah pada konsumennya. Apalagi sewaktu pulangnya, Pak Bilal berkata bahwa sebenarnya beliau sudah sedang perjalanan pulang. Tapi karena tidak bisa membatalkan, akhirnya beliau layani juga konsumennya.

Baca ini juga Guys:

7 Tanggapan untuk "Pengalaman Pertama Kali Naik Grab Car"

  1. di mana-mana sekarang ada beginian ya, bahkan di kota kecil seperti tegal pun ada. akan sampai kapan fenomena ini ?

    BalasHapus
  2. Terbukti Murah nyaman dan aman saya kalau kemana mana bersama keluarga lebih mmimilih Grab Car,Dari Cikarang ke pondok gede cuma 100 ribuan mobilnya Ac jemput didepan rumah dan lewat tol lagi

    BalasHapus
  3. Saya naik grab baru sekali hehe
    itu pun yang pesen atasan saya
    tapi memang lebih nyaman dan praktis
    kita tidak perlu kemana kemana2 lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha,, sering2 lah bro, gw mah sudah sering, klo bepergian rame 2 jd lbh murah

      Hapus
  4. Saya juga termasuk pelanggan taksi online. Biayanya ketahuan sejak awal, murah, nyaman, mudah,bahkan harganya lebih murah daripada naik bajai..hehe.

    BalasHapus
  5. di daerahku belum ada. kalau dari ceritanya, nyaman banget ya. tidak perlu nunggu lama. nice cerita mas.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, silahkan berikan komentar terkait artikel diatas.